BeritaKota

Meski Hotspot Turun, Gubernur Riau Minta Masyarakat Tetap Waspada Karhutla

39
×

Meski Hotspot Turun, Gubernur Riau Minta Masyarakat Tetap Waspada Karhutla

Sebarkan artikel ini
Tim Satgas Darat Manggala Agni berjibaku memandamkan kebakaran lahan di Rokan Hilir, beberapa waktu lalu.

IONECYBER.COM, Pekanbaru – Meski jumlah titik panas (hotspot) dan titik api (firespot) sudah menurun, Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid mengingatkan seluruh elemen masyarakat selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), khususnya di puncak musim kemarau pada Juli hingga Agustus. Peringatan ini disampaikan Gubri Abdul Wahid saat berada di Mapolda Riau, Sabtu (26/7/2025).

“Ini masa-masa kritis, jangan anggap sepele. Saya juga sudah mengimbau Kades, RT dan RW harus siaga api. Masyarakat harus berhati-hati, jangan gunakan api saat membersihkan lahan, karena kalau terjadi bencana karhutla, dampak negatifnya itu bisa mengancam anak-anak kita terkena ISPA,” tegas Wahid.

Ia juga menekankan pentingnya kerja sama semua pihak dalam mencegah karhutla. Tidak hanya aparat desa, tetapi seluruh masyarakat diminta saling mengingatkan dan mengaktifkan patroli wilayah.

“Pak Kades harus siaga, perintahkan RT dan RW untuk memeriksa siapa pun yang mau bekerja di kebun, termasuk yang pergi memancing jangan buang puntung rokok sembarangan. Kita tahu sebagian besar lahan kita adalah gambut. Kalau kering dan ada pemicunya, sangat mudah terbakar,” kata Wahid.

Lebih lanjut, Wahid juga meminta agar kanal blocking (penyekat kanal) ditutup agar lahan gambut tetap dalam kondisi basah, sehingga tidak mudah terbakar.

“Gambut itu kalau dibiarkan kering sangat berbahaya. Maka saya minta kanal-kanal blocking ditutup supaya kelembaban gambut tetap basah dan terjaga,” ujarnya.

Mengenai status penanganan karhutla di Riau, Wahid menegaskan bahwa hingga kini provinsi masih berada dalam Status Tanggap Darurat Karhutla. “Status kita masih tetap, kita belum menurunkan status tanggap darurat Karhutla,” tegasnya.

Sebagai informasi, wilayah Riau memang rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan pada puncak kemarau. Pemerintah bersama Satgas Karhutla terus melakukan berbagai upaya, termasuk pemantauan udara dan patroli darat, untuk mencegah meluasnya titik api.***(bts)

Sumber: mediacenter.riau.go.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *