IONECYBER.COM, Sontang (Rokan Hulu) — Di tengah terik dan debu lokasi pembangunan, berdiri sebuah bangunan megah yang kelak menjadi harapan baru bagi masyarakat Desa Sontang. Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG)—program prioritas Presiden Jenderal TNI (Purn) H. Prabowo Subianto—kini sedang diselesaikan dengan penuh dedikasi. Fasilitas ini berada di bawah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Desa Sontang, Kecamatan Bonai Darussalam.
Di balik proyek besar ini, ada sosok yang tak pernah berhenti bergerak: Zulfahrianto, SE, Kepala Desa Sontang. Dengan langkah pasti, ia turun langsung memantau setiap proses pembangunan, memastikan tidak ada detail yang terlewat. Kehadirannya di lapangan bukan untuk pencitraan, melainkan bentuk pengabdian tanpa pamrih kepada masyarakat yang ia pimpin.
Dapur MBG yang dinamai Pelita Pangan Nusantara ini bukan sekadar bangunan—ini adalah simbol tekad. Tekad untuk menghadirkan masa depan anak-anak desa yang lebih sehat, tekad untuk memberikan akses gizi layak kepada seluruh lapisan masyarakat, dan tekad untuk menjadikan Desa Sontang selaras dengan visi besar Presiden Prabowo mewujudkan generasi Indonesia yang kuat dan unggul.
“Ini bukan proyek biasa. Ini amanah yang harus kami jalankan dengan hati. Kami ingin memastikan setiap anak di Sontang bisa merasakan makanan bergizi yang menjadi hak mereka,” ujar Zulfahrianto dengan suara tegas namun penuh empati saat meninjau progres pembangunan.
Langkah ini mempertegas satu hal: Zulfahrianto, SE adalah tokoh desa yang benar-benar membangun negeri, bukan hanya dalam kata-kata, tetapi lewat kerja nyata yang bisa disentuh dan dirasakan masyarakat.
Sinergi masyarakat, pemdes, dan unsur keamanan terlihat begitu kuat. Semangat gotong royong seakan menghidupkan kembali nilai luhur desa, menghadirkan harapan bahwa negeri ini sesungguhnya dibangun dari tangan-tangan sederhana di pelosok seperti Sontang.
Ketika dapur MBG ini resmi beroperasi, Desa Sontang akan menjadi salah satu desa pertama di Rokan Hulu yang siap mendistribusikan makanan bergizi gratis secara teratur kepada anak-anak sekolah, lansia, dan masyarakat rentan. Sebuah tonggak sejarah bagi desa yang selama ini dikenal dengan semangat persatuannya.
Dan di tengah semua itu, nama Zulfahrianto, SE akan tetap dikenang—bukan sebagai kepala desa biasa, tetapi sebagai sosok yang menyalakan cahaya perubahan dari desa untuk Indonesia.***












