IONECYBER.COM, Jakarta – Beberapa hari belakangan ini banyak terdengar isu gempa bumi dahsyat yaitu megathrust, gempa megathrust adalah jenis gempa bumi yang terjadi di zona megathrust, tempat pertemuan antara kerak benua dan kerak samudra.
Zona ini terbentuk akibat tumbukan lempeng Indonesia-Australia dan Eurasia di bawah Pulau Jawa. Gempa bumi di zona ini, yang dikenal sebagai gempa interplate, bisa memicu tsunami.Bersumber dari buku Bahaya Gempa bumi Indonesia tahun 2017.
Kenapa Gempa Megathrust Berpotensi Memicu Tsunami?
Di Indonesia, Pulau Jawa memiliki potensi gempa besar hingga magnitudo 8,8. Lantas negara mana lagi yang berpotensi terdampak gempa megathrust? Berikut ini penjelasannya yang dikutip dari dari laman Cyclosismico.
1. Indonesia
Indonesia, yang berada di wilayah Cincin Api Pasifik merupakan salah satu negara dengan risiko tinggi terhadap gempa bumi megathrust.
Cincin Api Pasifik adalah kawasan di sekitar tepi Samudra Pasifik yang dikenal sebagai salah satu daerah paling aktif secara tektonik di dunia.
Di Indonesia, zona subduksi yang membentang dari Aceh di barat hingga Papua di timur menciptakan ancaman serius terhadap wilayah-wilayah tersebut.
Zona megathrust ini terletak di zona subduksi aktif, yang meliputi subduksi Sunda (melintasi Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba), subduksi Banda, subduksi Sulawesi, subduksi lempeng Laut Maluku, subduksi Papua Utara, dan subduksi lempeng laut Filipina.
Setiap wilayah ini berpotensi menjadi pusat gempa besar yang dapat menimbulkan dampak bencana, termasuk tsunami yang dahsyat.
2. Jepang
Jepang juga menghadapi ancaman serius dari gempa megathrust, terutama di sepanjang Palung Nankai. Palung ini adalah struktur bawah laut sepanjang 800 kilometer yang membentang dari Shizuoka, barat Tokyo, hingga Pulau Kyushu.
Palung Nankai adalah zona subduksi di mana dua lempeng tektonik di Samudra Pasifik bertemu, menyebabkan tekanan yang sangat besar.
Catatan sejarah mengungkapkan kawasan ini telah mengalami beberapa gempa besar dengan kekuatan mencapai delapan hingga sembilan skala richter setiap satu atau dua abad.
Menurut peneliti dari Universitas Kobe, kemungkinan gempa besar serupa akan terjadi lagi dalam 30 tahun ke depan berkisar antara 70-80%.
Jika terjadi, dampaknya diperkirakan akan lebih besar daripada gempa besar Jepang timur pada 2011, yang menyebabkan kerusakan meluas dan tsunami yang mematikan.
3. Chili
Chili, yang terletak di tepi barat lempeng Amerika Selatan adalah salah satu negara paling rawan gempa di dunia. Negara ini sering dilanda gempa bumi besar, termasuk gempa megathrust, karena kedekatannya dengan zona subduksi Peru-Chile.
Zona subduksi ini adalah salah satu yang paling aktif di dunia, dan telah menjadi sumber beberapa gempa terbesar yang pernah tercatat.
Kedekatan Chili dengan zona subduksi membuat negara ini sangat rentan terhadap peristiwa seismik yang dapat menyebabkan kerusakan besar dan tsunami.
4. Selandia Baru
Selandia Baru berada di perbatasan antara lempeng Pasifik dan lempeng Australia, di mana terletak zona subduksi Hikurangi. Zona subduksi ini adalah fitur geologis yang sangat berbahaya, menjadikan Selandia Baru rentan terhadap gempa megathrust.***