IONECYBER.COM, Pekanbaru – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Pekanbaru sepertinya enggan dan tak punya nyali berkomentar atas tragedi berdarah yang menyebabkan warga Tenayan Raya, Riduan Hutasoit tewas akibat dikeroyok Orang Tak Dikenal (OTK) di Tempat Hiburan Malam (THM) Boys Distro & Karaoke Jalan. Kuantan Raya, Kecamatan Lima Puluh, kota Pekanbaru pada hari Jumat lalu.
Dijumpai wartawan di Gedung Parlemen, Anggota DPRD kota Pekanbaru, Victor Parulian Situmeang dari Komisi I sangat disayangkan tidak mau diwawancara dengan berbagai alasan.
“Janganlah dulu, aku lagi sibuk banyak urusan,” sampaikan Babe sapaan akrabnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Krismat Hutagalung, saat dihubungi wartawan beliau mengarahkan supaya mewawancarai teman-teman yang ada di Komisi I.
“Sama Aidil Ramli atau Babe saja. Biasanya mereka itu yang berkomentar soalnya kayak gitu,” jawabnya singkat.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru melalui Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kasatpol PP Pekanbaru, Zulfahmi Adrian dikonfirmasi mengatakan bahwa Pemerintah sudah memberikan surat kepada semua tempat hiburan untuk menjaga Kamtibum dan mengawasi pengunjung dengan ketat.
“Sudah kita berikan surat kepada semua tempat hiburan untuk menjaga kamtibum, mengawasi pengunjung dengan ketat, tidak digunakan sebagai tempat peredaran narkoba,” balas Zulfahmi saat dikonfirmasi. Senin pagi, (29/7/2024).
Dirinya mengungkapkan bahwa belum mendalami dan mengkroscek kelapangan perihal jam operasional tempat usaha tersebut lantaran sudah diproses pihak kepolisian.
“Belum karena sudah diproses pihak kepolisian karena masuk dalam tindak pidana,” balasnya singkat.
Sebelumnya, diberitakan media ini bahwa insiden berdarah yang menyebabkan Warga Jalan Harapan Jaya, Kecamatan Tenayan bernama Ridwan Hutasoit tewas disebabkan karena diduga dikeroyok oleh puluhan orang tak dikenal (OTK) di Tempat Hiburan Malam (THM) Boy Bistro Pub & Karaoke yang berada di Jl. Kuantan Raya, Kecamatan Lima Puluh, kota Pekanbaru pada Jumat, (26/7/2024).
Akibat pengeroyokan tersebut, Korban tewas dengan mengalami sejumlah luka hingga lebam di bagian wajah dan kepala.
Mengutip dari beberapa media online, teman korban, JM berada didalam Boy Bistro. JM, HS dan Ridwan Hutasoit (Alm). Mereka duduk di sofa sementara teman mereka yang lain sedang joget.
Tak selang lama berada di dalam Boy Bistro Pub & Karaoke tiba-tiba lemparan sebuah botol mengenai kakinya teman (alm) lalu mempertanyakan kepada seorang wanita yang tidak diketahui identitas dengan sopan “kenapa sampai melempar botol?”.
Namun wanita tersebut membalas dengan nada emosi serta memaki-maki hingga muncul seorang pria dari pihak wanita tersebut ikut melawan. Selanjutnya terjadi adu mulut, hal itu terjadi sekira pukul 02.00 WIB, dan pihak management Boy Bistro Pub & Karaoke ikut melerai.
Pada pukul 03.00 WIB peristiwa itu muncul kembali, dengan puluhan OTK yang diduga dari pihak wanita tersebut hingga terjadi lagi baku hantam kepada 12 orang tadi.
“Peristiwa ini terjadi di depan Boy Bistro Pub & Karaoke yang tiba- tiba kondisi lampu padam,” tegas JM.
Lanjut JM disampaikannya,” terdengar ada suara tembakan senjata api ke udara pada saat itu, sampai tiga kali letusan. Saat itu JM, lari menghindari dari kejaran puluhan OTK yang sudah tidak mengetahui dari 12 Orang rekannya saling berpencar pada saat peristiwa terjadi hendak menyelamatkan diri masing-masing.
Saat itu JM yang sempat kening nya dipukul dengan Broti hingga luka, saat itu JM masih dikejar dan akhirnya JM berhasil menghindari dari kejaran kelompok OTK.
Hingga pagi hari Jum’at dirinya mendapat informasi sekitar Pukul 06,00, bahwa Ridwan Hutasoit kritis di rumah sakit hingga meninggal dunia.
Sementara KL keluarga korban mengaku kasus itu sudah dilaporkan ke Polsek Tenayan Raya dan bergulir ke Polda Riau.
“Kami mendapat berita duka dari kepolisian setempat sekitar pukul 06.00 WIB. Kasus ini sudah dilaporkan ke polisi,” katanya.
Terkait peristiwa ini dikonfirmasi polisi setempat dan Dirkrimum Polda Riau belum memberikan balasan terkait keterangan resminya.***