IONECYBER.COM, Pekanbaru – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Swadaya Masyarakat Komunitas Pemberantasan Korupsi (LSM KPK), Toro, dengan tegas mengecam keras sikap Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah Riau yang dinilai tidak profesional dan terkesan kebal hukum. Hal ini terkait dengan dugaan adanya indikasi penyimpangan pada proyek preservasi Jalan Asshofa, Kota Pekanbaru, Tahun Anggaran 2024, yang hingga kini masih menjadi sorotan tajam berbagai media, Selasa (02/09/25).
Toro menilai, sikap Kepala Balai Wilayah Riau beserta Satker Wilayah I Riau yang bungkam seribu bahasa terhadap pemberitaan publik menimbulkan tanda tanya besar. “Apakah ada sosok ‘orang kuat’ di balik proyek preservasi jalan ini, sehingga mereka merasa kebal kritik dan kebal hukum? Ini pertanyaan yang wajar dilontarkan oleh LSM, media, bahkan masyarakat luas,” tegas Toro.
Tidak hanya itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.3 Syamsurizal pun ikut menjadi sorotan karena hingga kini enggan memberi keterangan. Diamnya sang PPK justru semakin memperkuat dugaan adanya aroma mark-up pada proyek bernilai Rp 14.4 miliar tersebut. “Kalau tidak ada yang disembunyikan, kenapa harus diam? Bukankah transparansi adalah kewajiban pejabat publik? Jangan sampai uang negara dirampok berjamaah lewat proyek yang seharusnya untuk kepentingan rakyat,” ucap Toro geram.
LSM KPK mendesak Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR untuk segera turun tangan mengevaluasi kinerja Kepala Balai, Satker Wilayah Riau, hingga PPK 1.3. “Kami minta tindakan tegas, jangan tutup mata. Jika bawahan tidak becus menjalankan amanah, sudah selayaknya dicopot dan diganti dengan pejabat yang lebih berintegritas,” lanjutnya.
Lebih ironis lagi, berbagai upaya konfirmasi yang dilakukan awak media justru diabaikan. Pesan WhatsApp yang dikirimkan ke Kepala Balai maupun Satker Wilayah I Riau hanya terbaca tanpa balasan. Pada tangga 02 September 2025. Bahkan, nomor awak media yang mencoba menghubungi PPK 1.3 Syamsurizal dikabarkan sudah diblokir sepihak. Sikap arogan pejabat publik ini semakin mempertegas dugaan bahwa ada sesuatu yang tengah mereka tutupi dari mata publik.
Toro menegaskan, kasus preservasi Jalan Asshofa akan terus dikawal LSM dan media hingga tuntas. “Kalau memang benar ada praktik kotor, kami akan pastikan ini sampai ke meja penegak hukum. Uang rakyat tidak boleh dikorupsi, apalagi dengan cara yang licik,” pungkasnya.***(01Y)
Sumber Berita : GardaTerkini.com