BeritaNasional

Tito Karnavian: Satpol PP Harus Kawal Kebersihan Publik

2
×

Tito Karnavian: Satpol PP Harus Kawal Kebersihan Publik

Sebarkan artikel ini

IONECYBER.COM, Jakarta – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menegaskan pentingnya peran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) dalam menjaga ketertiban umum sekaligus mendukung gerakan kebersihan lingkungan.

Pesan itu ia sampaikan saat membuka Rapat Penguatan Kapasitas Satpol PP Daerah terkait penegakan Peraturan Daerah (Perda) dan Peraturan Kepala Daerah (Perkada) mengenai Gerakan Nasional Indonesia Bersih (GNIB), pengelolaan sampah, serta peningkatan peran Satlinmas.

Menurut Tito, Satpol PP yang pertama kali dibentuk pada 1948 kini telah berkembang menjadi kekuatan besar.

Data Kementerian Dalam Negeri mencatat ada 122.610 personel Satpol PP ditambah lebih dari 1,25 juta anggota Satlinmas di seluruh Indonesia.

Dengan jumlah yang mencapai hampir 1,4 juta personel, ia menyebut kapasitas ini mampu menopang stabilitas keamanan sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

“Kekuatannya hampir 1,3 juta lebih. Gabungan Satpol PP dan Satlinmas ini adalah kekuatan yang luar biasa untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat,” kata Tito dalam sambutan virtual dari Jakarta, Kamis, 18 September 2025.

Aktifkan Kembali Siskamling

Tito juga mengingatkan pentingnya sistem keamanan swakarsa seperti Siskamling di tingkat RT/RW. Menurutnya, langkah pencegahan lebih efektif ketimbang penindakan.

Pos ronda atau pos kamling diharapkan menjadi garda terdepan yang tak hanya menjaga keamanan, tetapi juga membantu warga yang membutuhkan pertolongan darurat.

Satpol PP Jadi Garda Kebersihan Kota

Selain urusan ketertiban, Tito menekankan Satpol PP harus berperan aktif dalam pengelolaan sampah dan penataan kota.

Ia menyoroti maraknya pemasangan spanduk dan baliho sembarangan yang merusak estetika kota.

Tito meminta kepala daerah membuat aturan yang menata pemasangan iklan luar ruang secara lebih rapi, mencontoh praktik di negara maju seperti Jepang atau Amerika Serikat.

“Tidak ada di negara maju orang bisa seenaknya pasang spanduk. Semua harus ditata,” ujarnya.

Untuk pengelolaan sampah, Tito mendorong dua strategi.

Pertama, Waste-to-Energy (WtE) melalui teknologi pembakaran sampah. Kedua, pengelolaan sampah berbasis masyarakat, mulai dari pemilahan di rumah tangga hingga daur ulang.

Ia mencontohkan praktik baik yang sudah berjalan di Balikpapan.

Toilet Publik sebagai Wajah Daerah

Hal lain yang disorot Tito adalah keberadaan toilet publik yang bersih dan layak.

Menurutnya, kondisi toilet dapat menjadi tolok ukur keteraturan suatu daerah.

Toilet yang bersih, kering, tidak bau, serta memiliki air mengalir harus menjadi standar pelayanan dasar di fasilitas umum.

“Kalau ingin melihat suatu daerah rapi atau tidak, lihat toiletnya,” ucap Tito.

Peserta dari Seluruh Indonesia

Acara yang digelar di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, itu diikuti oleh Kepala Satpol PP dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota.

Dengan penguatan kapasitas ini, Tito berharap Satpol PP dan Satlinmas tak hanya berperan menjaga keamanan, tapi juga menjadi motor penggerak kebersihan dan kenyamanan kota.***

Sumber: beritatrend.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *