IONECYBER.COM, Pekanbaru – Gubernur Riau Abdul Wahid menyebut ada informasi yang diterima, mau menjadi kepala sekolah harus membayar Rp30 juta, Rp50, juta bahkan Rp100 juta. Selain itu, Wahid juga menyampaikan beberapa keluhan dan laporan yang terimanya dari masyarakat Saat melaksanakan rapat bersama Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau, Kamis (6/3/2025).
Menurut dia, dunia pendidikan di Riau jangan sampai tidak di urus, jangan ada kepentingan, karena dengan kepentingan tersebut murid dan kualitas pendidikan menjadi tidak bagus.
“Ada yang menginformasikan kepada saya bahwa jika ingin menjadi kepala sekolah harus membayar 30 juta, 50 juta bahkan sampai 100 juta. Ini pasti ada proyek atau kepentingan tertentu,” ucap Wahid, dikutip cakaplah.
Memberikan kebijakan mengenai dunia pendidikan di Riau, Gubernur Riau itu tidak memperbolehkannya ada kegiatan di luar sekolah, seperti perpisahan dan study tour. Dirinya menilai itu tidak ada kaitannya dengan penambahan kualitas pendidikan, yang ada hanya menambah biaya pendidikan dan beban wali murid.
“Jangan karena ada proyek-proyek tertentu jadinya pendidikan dan kualitas sekolah di Riau ini tidak di urus,” tegas Gubri yang kerap disapa Bang Wahid.
Lanjut dia, saya ingin kepala sekolah itu diangkat untuk mengurusi sekolah, bukan untuk proyek tertentu.
Ia juga mendapatkan sebuah berita mengenai listrik dimatikan di sekolah Kuantan Singingi (Kuansing). Ia harap ini menjadi perhatian oleh Disdik Provinsi Riau.
“Saya waktu retreat di magelang itu sedih karena tiba-tiba dapat berita tentang listrik mati diputuskan di sekolah Kuansing. Ini saya tidak tahu apakah sudah diurus atau belum, saya minta besok kepala sekolah SMA-nya itu diberhentikan saja kalau tidak bisa mengurusnya,” kata Wahid.
Dengan adanya permasalahan-permasalahan pendidikan di Provinsi Riau, Gubernur dan Wakil Gubernur Riau ingin menekankan angka putus sekolah minim di Riau, dan tidak ada proyek oriented tetap yang reel.
Untuk sekolah swasta, ia harap Disdik dapat mengontrolnya, terutama dalam bisnis yang dilakukan, agar tidak terlalu berlebihan dan tidak terjadi kesenjangan dalam dunia pendidikan.
Wahid juga mengatakan, ini juga menjadi perhatiannya. Karena ia ingin meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Riau, terutama untuk dunia pendidikan.
“Pendidikan ini menjadi perhatian saya, saya ingin meningkatkan kualitas sumber daya manusianya di Riau ini, jadi lampu hijaunya itu kelolalah pendidikan dengan baik,” tutup Bang Wahid.***(Edt/BM)
Sumber: forumjurnalis.co.id